Profil Desa Pekandangan

Ketahui informasi secara rinci Desa Pekandangan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pekandangan

Tentang Kami

Desa Pekandangan, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, merupakan desa agraris yang berprestasi dengan potensi utama pada agribisnis salak pondoh. Didukung pemerintahan proaktif dan bentang alam perbukitan, desa ini terus berkembang dalam sektor ekonomi da

  • Pusat Agribisnis Salak Pondoh

    Desa Pekandangan menjadi salah satu sentra utama penghasil salak pondoh berkualitas di Kabupaten Banjarnegara, yang menjadi tulang punggung perekonomian mayoritas warganya.

  • Pemerintahan Desa Inovatif dan Berprestasi

    Di bawah kepemimpinan yang aktif, Desa Pekandangan berhasil meraih berbagai penghargaan tingkat kabupaten, menunjukkan kinerja unggul dalam tata kelola pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.

  • Potensi Wisata Alam

    Keberadaan kawasan Hutan Pinus Buaran dan kondisi geografis di dataran tinggi memberikan Desa Pekandangan potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam dan agrowisata.

XM Broker

Terletak di antara perbukitan sejuk di lereng utara Kabupaten Banjarnegara, Desa Pekandangan, Kecamatan Banjarmangu, menjelma menjadi contoh desa agraris yang dinamis dan berprestasi. Dikenal luas sebagai salah satu lumbung salak pondoh berkualitas, desa ini memadukan potensi alamnya yang subur dengan tata kelola pemerintahan yang proaktif. Berjarak sekitar 12 kilometer dari ibu kota kabupaten, Pekandangan bukan hanya sekadar wilayah administratif, melainkan sebuah entitas sosial-ekonomi yang terus bergerak maju, mengoptimalkan sektor pertanian sambil merintis peluang di bidang pariwisata dan pembangunan berkelanjutan.

Keberhasilan desa ini dalam beberapa tahun terakhir, yang ditandai dengan berbagai penghargaan tingkat kabupaten, menjadi bukti nyata dari sinergi antara pemerintah desa dan warganya. Dengan fokus pada pengembangan potensi lokal, peningkatan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, Desa Pekandangan menunjukkan citra desa tangguh yang siap menghadapi tantangan zaman. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Pekandangan, dari kondisi geografis, demografi, hingga denyut nadi perekonomian dan inovasi pemerintahannya.

Geografi dan Wilayah Administratif

Desa Pekandangan secara geografis terletak pada ketinggian antara 533 hingga 650 meter di atas permukaan laut (mdpl), memberikannya hawa yang sejuk dan tanah yang subur, kondisi ideal bagi komoditas perkebunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Banjarmangu, luas total wilayah Desa Pekandangan ialah 284,43 hektare. Wilayah ini terbagi menjadi 27,70 hektare lahan sawah dan 256,73 hektare lahan bukan sawah yang didominasi oleh kebun, permukiman, dan hutan.

Secara administratif, Desa Pekandangan berada di dalam wilayah Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang strategis di jalur alternatif menuju kawasan dataran tinggi Dieng menjadikan desa ini cukup mudah diakses. Batas-batas wilayah Desa Pekandangan meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Prendengan, Kecamatan Banjarmangu.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kendaga, Kecamatan Banjarmangu.
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Sigeblog, Kecamatan Banjarmangu.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Beji, Kecamatan Banjarmangu.

Struktur pemerintahan desa terbagi ke dalam 2 dusun, yakni Dusun I Kalidondong dan Dusun II Pekandangan. Dari kedua dusun tersebut, wilayahnya dipecah lagi menjadi 9 dukuh (setingkat RW) yang mengelola komunitas warga lebih kecil, memastikan pelayanan pemerintah desa dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kantor Desa Pekandangan sendiri berlokasi di Jalan Raya Pekandangan KM 11, menjadi pusat administrasi dan kegiatan pemerintahan desa.

Demografi dan Kehidupan Sosial

Berdasarkan data kependudukan yang dirilis melalui Sistem Informasi Desa (SID) Pekandangan, jumlah penduduk desa pada tahun 2024 tercatat sebanyak 2.443 jiwa. Populasi ini terdiri dari 1.242 penduduk laki-laki dan 1.201 penduduk perempuan, menciptakan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang. Dengan luas wilayah 2,84 km², maka kepadatan penduduk Desa Pekandangan mencapai sekitar 860 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang moderat, di mana penyebaran penduduk tidak terlalu padat dan masih menyisakan banyak ruang terbuka hijau.

Mayoritas penduduk Desa Pekandangan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Profesi sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani, mendominasi struktur pekerjaan di desa ini. Komoditas salak pondoh menjadi penggerak utama ekonomi agraris, yang hasilnya tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal Banjarnegara tetapi juga merambah ke kota-kota besar di sekitarnya. Selain salak, warga juga menanam komoditas lain seperti pisang dan kopi sebagai sumber pendapatan tambahan.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Pekandangan berjalan harmonis dan kental dengan nilai-nilai gotong royong. Kelompok-kelompok tani, seperti Kelompok Tani Sidamukti 3, menjadi wadah bagi para petani untuk saling berbagi informasi, teknologi pertanian, dan mengakses bantuan dari pemerintah. Selain itu, kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan lainnya turut mempererat ikatan sosial antarwarga. Pemerintah desa juga aktif mendorong partisipasi warga dalam berbagai program, seperti program Desa Tangguh Bencana (Destana), yang menunjukkan adanya kesadaran kolektif terhadap potensi risiko bencana di wilayah perbukitan.

Potensi Ekonomi Unggulan: Agribisnis Salak dan Peluang Lainnya

Perekonomian Desa Pekandangan bertumpu kuat pada agribisnis, dengan salak pondoh sebagai komoditas primadona. Iklim mikro dan kesuburan tanah di Pekandangan terbukti sangat cocok untuk pengembangan varietas salak ini, menghasilkan buah dengan rasa manis yang khas dan tekstur renyah yang digemari pasar. Hampir setiap pekarangan dan kebun milik warga ditanami salak, menjadikannya pemandangan umum di seluruh penjuru desa. Aktivitas ekonomi dari hulu hingga hilir, mulai dari penanaman, panen, sortasi, hingga pemasaran, melibatkan sebagian besar tenaga kerja lokal.

Pemerintah Desa Pekandangan di bawah kepemimpinan Kepala Desa Adhi Setiawan, S.Pd., terus mendorong peningkatan nilai tambah dari komoditas ini. Upaya ini mencakup pembinaan kepada kelompok tani mengenai teknik budidaya yang baik, manajemen pascapanen, dan akses pasar yang lebih luas. Selain salak, sektor peternakan juga mulai menunjukkan geliatnya. Bantuan bibit kambing kepada kelompok tani menjadi salah satu stimulus untuk mengembangkan subsektor ini, dengan harapan dapat menciptakan sumber ekonomi alternatif dan menuju swasembada daging di tingkat desa.

Di luar sektor agraris, Desa Pekandangan memiliki potensi pariwisata yang belum tergarap maksimal. Keberadaan kawasan Hutan Pinus Buaran menawarkan pesona alam yang asri dan sejuk. Lokasi ini beberapa kali telah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara tingkat desa maupun kabupaten, seperti senam bersama. Dengan pengelolaan yang lebih profesional, Hutan Pinus Buaran dapat dikembangkan menjadi destinasi agrowisata atau wisata alam yang menarik, memadukan keindahan alam dengan edukasi tentang perkebunan salak.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Salah satu faktor kunci kemajuan Desa Pekandangan ialah tata kelola pemerintahannya yang dinamis dan inovatif. Pemerintah desa secara aktif memanfaatkan teknologi informasi melalui Sistem Informasi Desa (SID) untuk transparansi data dan pelayanan publik. Website resmi desa menjadi jembatan informasi antara pemerintah dan warganya, menyajikan berita terkini, data kependudukan, hingga regulasi desa.

Kinerja positif ini mendapatkan pengakuan resmi. Pada tahun 2023, Desa Pekandangan berhasil meraih penghargaan Juara 2 dalam Lomba Desa Tingkat Kabupaten Banjarnegara. Prestasi ini merupakan buah dari evaluasi komprehensif yang mencakup tiga aspek utama: tata kelola pemerintahan, pembangunan kewilayahan, dan pemberdayaan kemasyarakatan. Dalam sebuah pernyataan, Kepala Desa Adhi Setiawan mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut. "Yang terbaru, kemarin kita meraih juara 2 lomba desa tingkat kabupaten atas kinerja desa dari segi pemerintahan, kemasyarakatan dan kewilayahan," ujarnya saat acara tasyakuran pada Agustus 2023.

Pemerintah desa juga menunjukkan komitmen tinggi terhadap perencanaan pembangunan yang terstruktur. Pekandangan termasuk dalam kawasan perdesaan "Pajang Kalola" yang menjadi fokus program Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan dengan memperbaiki infrastruktur yang mendukung konektivitas dan aktivitas ekonomi warga. Keterlibatan aktif dalam program-program seperti ini menunjukkan visi pembangunan jangka panjang yang dimiliki oleh pemerintah desa.

Infrastruktur dan Aksesibilitas

Aksesibilitas menjadi faktor penting yang mendukung pergerakan ekonomi dan sosial di Desa Pekandangan. Jalan Raya Pekandangan yang melintasi desa merupakan jalur vital yang menghubungkan Pekandangan dengan pusat kecamatan maupun ibu kota kabupaten. Kondisi jalan yang terpelihara dengan baik memperlancar distribusi hasil bumi, terutama salak, ke berbagai pasar.

Untuk kebutuhan air bersih, sebagian besar warga mengandalkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), yang memastikan ketersediaan air bersih yang layak. Sementara itu, untuk kebutuhan listrik, seluruh wilayah desa telah teraliri oleh jaringan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang menopang aktivitas rumah tangga maupun kegiatan ekonomi produktif.

Pembangunan infrastruktur terus menjadi prioritas. Melalui alokasi dana desa dan program dari pemerintah pusat maupun daerah, pemerintah Desa Pekandangan secara bertahap meningkatkan kualitas jalan lingkungan, drainase, dan fasilitas umum lainnya. Sinergi dalam program PISEW bersama desa-desa tetangga juga diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi di kawasan tersebut, menciptakan efek ganda bagi kesejahteraan masyarakat Desa Pekandangan dan sekitarnya. Ke depan, desa ini dihadapkan pada tantangan untuk terus berinovasi, memperkuat branding salak pondohnya, sekaligus mengembangkan potensi pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi baru.